SYAIR SUFI
Pada suatu malam, karena tak dapat tidur,
aku teringat bahwa aku mendengar
aku teringat bahwa aku mendengar
kupu-kupu bicara kepada lilin.
Aku cinta padamu,
dan aku mengerti bahwa aku akan binasa.
Akan tetapi Engkau,
mengapa gemetar dan mengapa membakar?
Lilin menjawab:
pecinta yang menertawakan Madu,
teman saya yang manis telah terpisah dariku.
Semenjak rasa manisnya jauh dariku,
seperti Farhad, pecinta yang terbunuh, api membakar diriku.
Ketika lilin bicara,
rasa sedih dari tangis-tangisan
tersebar di mukanya yang pucat.
Lilin berkata padaku:
engkau hanya pura-pura,
engkau tidak tahu apakah cinta itu.
Engkau tidak tahu menderita
dan tak tahu menyelamatkan diri,
karena dengan menyentuh api sedikit saja engkau lari.
Adapun aku, aku tetap, agar dimakan api.
Jika api cinta membakar sedikit dari sayapmu,
kamu harus berani membiarkannya terbakar seluruhnya.
Dan ketika malam belum menghabiskan saatnya.
Seorang wanita mendadak mematikan lilin itu.
Ketika lilin itu mengeluarkan asap ke atas,
wanita itu berkata:
ini adalah hukum cinta yang tak dapat dirubah, oh anakku.
Inilah rahasia itu, jika engkau ingin mengetahuinya.
Dari api cinta tak seorang pun dapat selamat, kecuali dengan mati.
Le Jardin des Roses - Saadi (1184-1291)
Syair di atas ditulis berdasarkan pengalaman spiritual seseorang yang telah mencapai maqom tinggi di sisi-Nya. Karena itu, syair tersebut tak dapat dimengerti oleh orang awam. Perhatikanlah siapa yang diperankan oleh kupu-kupu dan lilin? Itu adalah perumpamaan antara manusia dengan Tuhannya.
Adakah diantara para pembaca yang pernah diberitahu oleh guru kalian tentang syair sufi tersebut? Mohon jelaskan kepada saya tentang seluk-beluk dan artinya.
.......................................
Sebuah kata bijak lain pernah saya baca:
Jangan terlalu banyak bermimpi, Sukab. Cinta adalah soal yang sudah biasa menjadi pelik. Namun, ia juga bisa menjadi begitu sederhana bila engkau mau belajar hidup dengan apa adanya.
Cinta itu terasa menjadi masalah utama saat kita menempatkannya pada prioritas hidup. Namun, bila ditempatkan pada tempat yang sewajarnya, yaitu sebagai pelengkap pernak-pernik kehidupan dunia, maka cinta terasa sebagai hal yang sederhana dan mudah dimengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar